Cara membuat DNS Server Alternatif Backup dimikrotik
DNS harus dapat digunakan dari koneksi ISP mana pun. Ini karena setiap ISP memiliki layanan DNS sendiri. Jika koneksi terputus kemungkinan ISP 2 tidak akan dapat terhubung ke DNS di ISP 1 dan permintaan DNS tidak akan diizinkan untuk resolved.

Cara Membuat DNS Server Alternatif Backup di Mikrotik: Contoh dan Panduan Lengkap
Pada artikel ini, kita akan membahas tentang cara membuat DNS server alternatif backup di Mikrotik, khususnya pada jaringan yang menggunakan dua penyedia layanan ISP berbeda. Kedua ISP tersebut biasanya memiliki ketentuan untuk menggunakan layanan DNS mereka sendiri, yang membatasi penggunaan DNS di jaringan yang terhubung dengan ISP tertentu.
Namun, dalam praktiknya, DNS seharusnya dapat digunakan dari koneksi ISP mana pun. Setiap ISP biasanya memiliki layanan DNS yang berbeda, dan jika koneksi terputus, misalnya ISP kedua tidak dapat mengakses DNS ISP pertama, maka permintaan DNS tidak akan dapat diproses atau "resolved". Oleh karena itu, penting untuk memastikan DNS dapat berjalan lancar meskipun terjadi pergantian antara ISP utama dan ISP backup.
Contoh Kasus: Pengaturan DNS pada Dual ISP
Sebagai contoh, kita akan menggunakan pengaturan dengan dua ISP berbeda di mana ISP A berfungsi sebagai link utama dan ISP B sebagai link backup. Sistem ini berjalan dengan baik, namun terdapat kendala pada pengaturan DNS ketika ISP utama mengalami gangguan.
-
ISP Utama menyediakan layanan DNS:
- 102.12.110.1
- 102.12.110.2
-
ISP Backup menyediakan layanan DNS:
- 201.12.11.2
- 201.12.11.3
Pada konfigurasi ini, ketika ISP utama aktif, DNS yang digunakan adalah DNS dari ISP utama, yaitu 102.12.110.1 dan 102.12.110.2. Namun, ketika ISP utama mengalami masalah atau terputus, sistem secara otomatis akan beralih ke ISP backup. Akan tetapi, DNS ISP backup hanya bisa menggunakan DNS milik ISP tersebut, dan tidak bisa menggunakan DNS ISP utama. Inilah yang menyebabkan kendala.
Solusi: Mengonfigurasi DNS Failover Otomatis di Mikrotik
Untuk mengatasi masalah ini, kita dapat mengonfigurasi Mikrotik agar DNS dapat melakukan failover otomatis antara ISP utama dan ISP backup. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti:
-
Membuat Netwatch untuk Monitoring Link ISP Utama
Langkah pertama adalah membuat Netwatch untuk memonitor link ISP utama. Jika ISP utama aktif, DNS akan menggunakan DNS dari ISP utama. Jika ISP utama down, konfigurasi DNS akan beralih ke DNS ISP backup. Untuk itu, Anda perlu menambahkan IP gateway ISP utama ke dalam Netwatch. -
Membuat Event "Up" pada Tab UP
Pada event "Up", tambahkan skrip konfigurasi DNS untuk ISP utama dengan perintah berikut:Skrip ini akan memastikan bahwa ketika ISP utama dalam keadaan aktif, DNS yang digunakan adalah DNS ISP utama (102.12.110.1 dan 102.12.110.2
-
Membuat Event "Down" pada Tab DOWN
Pada event "Down", tambahkan skrip untuk mengonfigurasi DNS ke ISP backup dengan perintah berikut:Skrip ini akan memastikan bahwa ketika ISP utama down, DNS akan otomatis beralih ke DNS ISP backup (201.12.11.2 dan 201.12.11.3).
Script Lengkap untuk Netwatch
Berikut adalah skrip lengkap yang dapat digunakan untuk Netwatch:
Kesimpulan
Dengan mengonfigurasi DNS failover otomatis menggunakan Netwatch di Mikrotik, Anda dapat memastikan bahwa DNS akan beralih secara otomatis antara ISP utama dan ISP backup, tergantung pada kondisi link. Meskipun pengaturan ini jarang digunakan, namun sangat bermanfaat untuk memastikan kestabilan dan kelancaran jaringan, terutama pada jaringan dengan dual ISP. Semoga artikel ini dapat membantu Anda dalam memahami dan mengimplementasikan DNS failover pada Mikrotik.